Jumat, 16 Oktober 2009

Tampilan 7Segment 4 digit

Huh,, pada tutorial kali ini kita saya akan membahas bagaimana caranya menggunakan tampilan display 7segment 4 digit menggunakan mikrokontroller ATmega8535 dengan Bahasa C yang paling sederhana, selanjutnya anda bisa memodifikasinya sendiri. Sebelum saya menyampaikan bagaimana listing program untuk membuat display dari 7segment saya paparkan dahulu rangkaian display 7segment tersebut. pada perancangan ini kita menggunakan teknik multiplexing untuk mengaktifkan 4 digit 7segment agar menyala secara bersamaan. Pada teknik ini sebenarnya tampilan angka yang tampil itu, menyala secara bergantian seperti layaknya multiplexer. Karena daya frame tangkap kita terbatas sehingga nyala 4 digit 7segment tampak menyala bersamaan. Nah.. sebelum saya lama-lama membahas ini, dan takutnya kata-kata yang saya tulis nanti akhirnya ngelantur kemana-mana, langsung aja ke topik permasalahan.

Dibawah ini merupakan rangkaian tampilan 4 digit 7Segment yang saya buat di PCB dengan menggunakan bantuan Protel Altium 2004, tentunya dengan teknik yang sederhana yaitu teknik sablon ala Setrika Ibuku...


Rangkaian diplay 7Segment 4 digit.

Rangkain diatas merupakan rangkaian display 7segment 4 digit. Kaki IC driver 7segment 7447 (pin A,B,C,D) berturut-turut terhub dengan port (C.0, C.1, C.2, C.3), sedangkan digit yg pertama terhubung dengan Port C.4 sampai C.7. Nah gambar yang dibawah ini merupakan realisasi rangkaian dalam Desain layout PCB yang saya buat, filenya bisa anda download disini dan disini. Rangkaian kontroller yangt digunakan terserah anda, namun pada tulisan ini saya menggunakan controller dari Atmel type AVR seri ATmega8535.


Pada sesi kali ini saya akan langsung masuk ke sesi coding, Pada tutorial kali ini saya menggunakan tool CodeVision dengan Pemrograman bahasa C. Langkah yang pertama anda bikin project baru dengan CodeWizardAVR pada CodeVision. Setting PORTA sebagai input dan PORTC sebagai Output, dan yang paling penting anda setting jenis mikrokontroler ATmega8535 pada tab chip sesuai dengan jenis IC mikrokontroler yang kita gunakan. Sesuaikan nilai Clock pada tab Chip sesuai dengan Sistem Minimum yang dipakai. Pada latihan ini saya pakai nilai kristal sebesar 11.059200 MHz. Setelah selesai anda setting parameter yang sesuai, pilihlah Generate, save & exit pada menu file, dan listing programnya akan seperti ini:



/*****************************************************
Project :
Version :
Date : 10/16/2009
Author : Musafir86
Company : Musafir86
Comments:


Chip type : ATmega8535
Program type : Application
Clock frequency : 11.059200 MHz
Memory model : Small
External SRAM size : 0
Data Stack size : 128
*****************************************************/

#include
#include


// Declare your global variables here
void tampil_7segmen(void);
void hextobcd (unsigned int data);
unsigned int data=0;
unsigned char satuan,puluhan, ratusan, ribuan=0;

void main(void)
{
// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;

// Port B initialization
// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out
// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0
PORTB=0xFF;
DDRB=0xFF;

// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;

// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 1 Stopped
// Mode: Normal top=FFFFh
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer 1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 2 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;

// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;


while (1)
{
// Place your code here
data=PINA;
hextobcd(data);
tampil_7segmen ();
};
}
void tampil_7segmen (void)
{
ribuan|=0x70;
PORTC=ribuan;
delay_us(500);
ratusan|=0xB0;
PORTC=ratusan;
delay_us(500);
puluhan|=0xD0;
PORTC=puluhan;
delay_us(500);
satuan|=0xE0;
PORTC=satuan;
delay_us(500);
}

void hextobcd(unsigned int data)
{
satuan=data%10;
data/=10;
puluhan=data%10;
data/=10;
ratusan=data%10;
data/=10;
ribuan=data%10;
}

Nah, Listing program yang diatas merupakan coding untuk menyalakan display 7Segment 4 digit, yang mana data masukan berasal dari PORTA dan PORTc terhubung dengan rangkaian display 7Segment. pada font yang berwarna merah merupakan coding yang harus anda modif dan tambahkan di listing program anda. Nah sampai disini sudah paham bukan, pasti bisa dan selamat mencoba. Mari kita sharing bersama.


Share/Bookmark

Jumat, 09 Oktober 2009

Kemasan IC (Packages)

Ditinjau dari teknik pembuatan dan bahan baku yang digunakan, terdapat4 (empat) jenis IC, yaitu : Jenis Monolithic, Thin film, dan Hybrid. Khusus untuk jenis hybrid, yang merupakan gabungan dari thin-film, monolithic dan thick-film. Terlepas dari teknik pembuatan dan bahan yang digunakan, keempat jenis IC tersebut dibalut dalam kemasan(packages) tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar ,seperti terhadap kelembaban, debu, dan kontaminasi zat lainnya.
Kemasan IC dibuat dari bahan ceramic dan plastik, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya.
Ada berbagai jenis kemasan IC dan yang paling populer dan umum digunakan, antara lain :
  1. DIP (Duel in- line Packages) = Mempunyai dua layer posisi kaki IC yaitu sebelah kanan dan kiri, yang menunjukkan nomor 1 adalah kaki pertama dibawah tanda lengkung pada badan IC pada garis sebelah kiri.
  2. SIP(Single in-line Packages) = IC jenis ini hanya mempunyai 1 layer posisi kaki yang terletak dibawah badan IC itu sendiri, yang menunjukkan kaki nomor 1 adalah kaki pertama dibawah tanda lengkung pada badan IC.
  3. QIP(Quad in-line Packages) =
  4. SOP(Small Outline Packages) = Pada dasarnya sama dengan tipe DIP hanya saja lebih ramping dan tipis, biasanya terpasang pada sisi layer bottom pada PCB.
  5. TO-5, TO-72,TO-202 dan TO-220 style Packages= Pada Jenis ini bentuknya seperti bentuk Transistor.
Share/Bookmark

Kamis, 08 Oktober 2009

Dinamika dan Model Kontrol Proses Industri

Materi
  • Pengertian Dinamika dan Model Proses Industri Sertakaitannya dengan Pengontrolan
  • Diagram Blok vs P&ID
  • Model Self Regulating Proses (FOPDT)
  • Model Non Self Regulating Proses(IPDT)
  • Model Dinamika Proses berdasarkan eksperimen
  • Model Dinamika Proses berdasarkan H.K. Fisika
  • Simulasi DinamikaProses dengan Simulink dan Labview
  • Berbagai StudiKasus
Dinamika Proses Industri

Penalaan merupakan suatu prosedur untuk mengatur parameter pengendali agar dapat memberikan pengendalian sesuai dengan yang dikehendaki. Sejumlah metoda penalaan konvensional salah satu diantaranya Ziegler-Nichols telah dipakai selama beberapa decade pada proses di industri Metoda tersebut mempunyai kelebihan yaitu mudah dalam penerapan serta memberikan hasil penalaan yang cukup baik. Pada umumnya metoda penalaan konvensional dilakukan dengan terlebih dahulu menyederhanakan suatu proses kedalam model proses yang berupa fungsi orde satu dengan waktu tunda (First Order Plus Dead Time yang disingkat FOPDT). Namun tidak semua proses dapat memenuhi model FOPDT karena adanya multi log (fasa tertinggal). Tingkat kesesuaian model suatu proses terhadap model FOPDT akan menentukan kualitas penalaan yang dapat diterapkan pada proses tersebut. Pada tulisan ini diperlihatkan perbandingan hasil penalaan dari beberapa metoda penalaan terhadap sejumlah proses yang mengandung multi log dan waktu tunda yang bervariasi.


Dua model yang umum dijumpai di industri:
  1. Model proses self regulating->FOPDT (First Order Plus Dead Time) yang dicirikan oleh 3 parameter: Transport delay, gain statis proses dan Time Constant. Model ini termasuk bersifat stabil, karena tanpa pengontrolan, model tersebut sudah dapat merugulasi sendiri.
  2. Model proses non self regulating-> IPDT (Integral Plus Dead Time) yang hanya dicirikan oleh 2 parameter : Transport delay dan Gain Intregative Process termasuk model yang tak stabil.
Sekilas Tentang Model Proses dan Pengontrolan
* Model proses bisa diartikan bahwa hubungan antara Variabel Input dan Variabel Output proses (Process Variable -PV) yang terlibat dalam suatu proses.

Ditinjau dari segi pengontrolan Variabel input dapat dibagi menjadi dua jenis diantaranya:
  1. Manipulated variabel, yang termasuk contoh dalam manipulasi variabel diantaranya adalah Laju aliran, laju steam, laju panas, laju konsentrasi,dll
  2. Exogenous variabel, yang termasuk contoh dalam Exogenousi variabel diantaranya Variabel input yang tidak dapat dimanipulasi. misal pada sistem kontrol ruang, salah satu variabel exogenous yang mempengaruhi temperatur ruang adalah temp lingkungan.
Secara teknis, manipulasi variabel oleh kontroler umumnya dilakukan lewat elemen penggerak yang terhubung dengan proses. Model yang perlu diketahui oleh perancang atau operator lapangan secara praktis adalah model yang merealisasikan variabel output proses yang dikontrol PV dengan variabel input proses yang berasal dari keluaran kontroler-CO, dengan kata lain penggerak yang terhubung pada proses dapat dipandang sebagai bagiab integral dari proses tersebut.
Hubungan CO terhadap PV

* Pengertian Gangguan = Dalam sistem kontrol, yang berlaku sebagai gangguan adalah perubahan atau variasi nilai variabel exogenous disekitar nilai steadynya (bukan nilai nominalnya). Gangguan lebih sering kita dengar daripada Exageneus yang mana gangguan bisa diartikan sebagai perubahan, perubahan yang akan mengakibatkan perubahan output yang ekstrim.
Sebagai contoh dalam sistem kontrol temperatur ruang, variabel gangguan yang mempengaruh i sistem kontrol adalah perubahan temperatur lingkungan disekitar nilai ambient-nya. Misal temperature AC 25 derajat C, sedangkan temperature diluar ruangan 35 derajat celcius. Suatu saat temperature diluar ruangan berubah ekkstrim dari yang semula 35 derajat Celcius menjadi 40 derajat Celcius secara otomatis temperature ruangan akan lebih panas.

Sekilas Tentang Prinsip pengontrolan SISO pada proses industri


Share/Bookmark

Rabu, 07 Oktober 2009

Infrared Transceiver

Teknik transmisi gelombang infrared dengan menggunakan Infrared Module IRM-8510 sebagai modul penerima.

Infrared Transceiver adalah sebuah sistem yang terdiri dari Infrared Transmitter dan Infrared Receiver di mana sistem ini berfungsi untuk proses komunikasi data

Aplikasi

  • Wireless Data Communication
  • Alarm System
  • Universal Remote Control

Deskripsi

Infrared Schematic

Infrared Schematic

Skema Infrared Transceiver

Untuk memperoleh jarak yang cukup jauh, Diode Infrared memerlukan sinyal dengan frekwensi 30 hingga 50 KHz. Berbeda dengan Diode LED yang hanya memerlukan level tegangan DC saja untuk mengaktifkan LED, Diode Infrared memerlukan sinyal AC dengan frekwensi 30 hingga 50 KHz untuk mengaktifkannya. Cahaya infrared tersebut tidak dapat ditangkap oleh mata manusia, sehingga diperlukan phototransistor untuk mendeteksinya.

Phototransistor adalah merupakan sebuah transistor yang akan saturasi pada saat menerima sinar infrared dan cut off pada saat tidak ada sinar infrared. IR Module adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari sebuah phototransistor dan filter yang terbentuk dalam satu modul di mana collector dari phototransistor adalah merupakan output dari modul ini. Pada saat phototransistor cut off maka tidak terjadi aliran arus dari collector menuju ke emitter sehingga collector yang merupakan output dari IR Module akan berkondisi high. Apabila phototransistor saturasi maka arus mengalir dari collector ke emitter dan output dari IR Module akan berkondisi low.

Transmisi data dilakukan dengan menggunakan prinsip aktif dan non aktifnya LED Infrared sebagai kondisi logic 0 dan logic 1. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mengaktifkan LED Infrared diperlukan frekwensi sebesar 30 hingga 40 KHz, maka dalam hal ini logic 0 berarti sinyal berfrekwensi 30 KHz mengalir ke LED Infrared dan logic 1 berarti tidak ada sinyal yang mengalir ke LED Infrared, hal ini seperti yang tampak pada hubungan antara TXD dan TX pada Timing Diagram berikut.

Untuk menghasilkan sinyal seperti yang tampak pada TX dibutuhkan sebuah rangkaian modulator yang terdiri dari sebuah gerbang dan rangkaian R-C sebagai oscillator. Gerbang tersebut menggunakan IC 74HC132 di mana pada saat pin TXD berkondisi high dan TXD berkondisi low maka output dari IC ini sesuai dengan tabel kebenaran yang ada pada data sheet adalah high. Namun bila sebaliknya TXD berkondisi high maka sesaat output dari IC ini berubah ke low sehingga capacitor C1 akan membuang muatannya melalui R1. Bila tegangan C1 terbuang hingga di bawah tegangan ambang 74HC132 maka input pin nomor 4 dari IC ini akan dianggap berkondisi low sehingga outputnya berubah menjadi high.

C1 kembali terisi melalui R1 hingga tegangan pada capacitor ini melebihi tegangan ambang dan input pin nomor 4 dianggap berkondisi high. Bila pada saat itu TXD masih berkondisi high maka output dari gerbang ini yaitu pin nomor 6 akan berkondisi low dan C1 kembali membuang, demikian seterusnya C1 akan terisi hingga di atas tegangan ambang 74HC132 (2,5 V) dan terbuang hingga di bawah tegangan ambang 74HC132 pula. Pengisian dan pembuangan pada C1 yang terjadi berkali-kali ini menyebabkan terjadinya osilasi dengan frekwensi yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

T = Waktu Pengisian C1 + Waktu Pembuangan C1

Waktu Pengisian C1 = Waktu Pembuangan C1 maka

T = 2 * Waktu Pengisian C1

di mana VT- adalah batas bawah tegangan ambang 74HC132 yaitu sekitar 2 Volt dan VT+ adalah batas atas dari tegangan ambang 74HC132 yaitu sekitar 3 Volt. Dengan R sebesar 3,9K, C10nF dan Vsupply = 5Volt maka akan diperoleh harga T = 31,63 uS


F = 31,616 KHz

Jadi pada intinya apabila input TXD berkondisi high maka frekwensi oscillator sebesar 31,616 KHz yang terjadi pada pin nomor 4 akan dilewatkan ke outputnya dengan frekwensi yang sama persis, namun bila TXD berkondisi low maka osilasi pada pin nomor 4 akan berhenti dan output dari gerbang adalah high.

Infrared Timing Diagram

Infrared Timing Diagram

Timing Diagram

Ayunan sinyal berfrekwensi 31,6 KHz ini diperkuat lagi oleh gerbang lain dari 74HC132 yang dibentuk menjadi inverter dan diteruskan ke transistor BD400 yang mengalirkan sinyal-sinyal frekwensi hasil dari modulator tersebut ke Diode Infrared.

Pancaran Diode Infrared diterima oleh IR Module dan membuat output modul ini menjadi low hingga pancaran Diode Infared berhenti dan output dari modul menjadi high. Hasil output dari modul ini yaitu RXD seperti yang tampak pada timing diagram mempunyai bentuk gelombang yang sama persis dengan TXD.

Komponen pendukung

Modul pendukung

Share/Bookmark


Kelemahan-kelemahan IC

Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada sesuatu komponen yang tidak memiliki kelemahan.

Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC
Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.



Keunggulan IC

Kelebihan IC jika dibandingkan dengan komponen diskret adalah:


· Ringkas
IC adalah lebih ringkas (dalam hal ukuran yang sangat ekonomis), jika dibandingkan dengan rangkaian ekivalennya jika dirangkaikan satu persatu. Dengan kelebihan seperti ini maka struktur IC akan sangat memungkinkan untuk diterapkan pada rangkaian yang lebih rumit contohnya adalah untuk aplikasi komputer laptop dll.

· Kecepatan tinggi
Dengan struktur yang ringkas, maka akan membuat persambungan antar komponen menjadi lebih efisien, sehingga kecepatan pemrosesan sinyal menjadi lebih tinggi.

· Daya yang rendah
Struktur IC memiliki disipasi daya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan rangkaian ekivalen yang disusun oleh komponen diskritnya. Dengan disipasi daya yang lebih kecil membuat IC akan mengkonsumsi daya listrik yang lebih kecil juga.

· Handal
Kerusakan komponen penyusun IC adalah lebih kecil jika dibandingkan dengan rangkaian ekivalen yang disusun oleh komponen diskritnya. Hal ini dikarenakan sambungan dalam IC adalah terjaga oleh wadah yang kokoh terhadap adanya korosi dan pengotoran debu

· Mudah dalam perawatan
Dengan IC, biaya perawatan akan menjadi lebih murah karena prosedur perawatan menjadi dipermudah ketika terjadi kerusakan. Dengan adanya soket IC, maka penggantian atau pengecekan kerusakan IC akan menjadi lebih mudah lag

· Konstruksi modular
Dalam perkembangan lebih lanjut, IC dirancang dengan fungsi yang khusus, sehingga dalam rangkaian papan tercetak, tiap IC memiliki blok-blok yang khusus.


Share/Bookmark

Bentuk Kemasan IC






























































































































































































































Tabel contoh bentuk-bentuk kemasan IC
PLASTIC
Package NamaJumlah Pinbentuk kemasan
FBGA49-pins 60-pins 64-pins 100-pins 128-pins-
ISOLATED TO22011-pins 15-pins
LAMINATE CSP16-pins 24-pins 28-pins 48-pins

Juned
LAMINATE TCSP20-pins 32-pins

Juned
LAMINATE UCSP20-pins 24-pins

Juned
LBGA160-pins 196-pins

Juned
LLP6-pins 8-pins 10-pins 12-pins 14-pins 16-pins 20-pins 24-pins 28-pins 32-pins 36-pins 40-pins 44-pins 48-pins 54-pins 56-pins 60-pins 64-pins 68-pins

Juned
LLP COL6-pins

Juned
LQFP32-pins 44-pins 48-pins 52-pins 64-pins 80-pins 128-pins 144-pins 176-pins

Juned
LQFP EXP PAD48-pins 128-pins

Juned
LTCC70-pins 116-pins

Juned
MDIP8-pins 14-pins 16-pins 18-pins 20-pins 24-pins 28-pins 40-pins

Juned
MICRO SMD4-pins 5-pins 6-pins 8-pins 9-pins 10-pins 12-pins 14-pins 16-pins 18-pins 20-pins 24-pins 25-pins 30-pins 36-pins 42-pins

Juned
MICRO SMDXT25-pins 36-pins 49-pins

Juned
MICRO-ARRAY25-pins 36-pins 49-pins

Juned
MINI SOIC8-pins 10-pins

Juned
MINI SOIC EXP PAD8-pins 10-pins

Juned
PLCC20-pins 28-pins 44-pins 68-pins

Juned
POS8-pins

Juned
PQFP44-pins 64-pins 80-pins 128-pins

Juned
PSOP8-pins

Juned
SC-705-pins 6-pins

Juned
SOIC NARROW 8-pins 14-pins 16-pins

Juned
SOIC WIDE14-pins 16-pins 20-pins 24-pins 28-pins

Juned
SOT-2234-pins 5-pins

Juned
SOT-233-pins 5-pins 6-pins 8-pins Juned
SSOP 16-pins 48-pins

Juned
SSOP-EIAJ20-pins 24-pins 28-pins

Juned
TEPBGA292-pins

Juned
TO-2203-pins 5-pins 7-pins 9-pins 11-pins 15-pins 27-pins

Juned
TO-247 SINGLE GAUGE15-pins

Juned
TO-2523-pins

Juned
TO-2633-pins 5-pins 7-pins 9-pins

Juned
TO-263 THIN5-pins 7-pins

Juned
TO-923-pins

Juned
TQFP48-pins 64-pins 80-pins 100-pins 128-pins

Juned
TQFP EXP PAD64-pins 100-pins

Juned
TSOT6-pins

Juned
TSSOP14-pins 16-pins 20-pins 24-pins 28-pins 48-pins 56-pins

Juned
TSSOP EXP PAD10-pins 14-pins 16-pins 20-pins 28-pins 64-pinsJuned
UFBGA49-pinsJuned
HERMINISTIC



Minggu, 04 Oktober 2009

Sejarah Penemuan Integrated Circuit

Pada tahun 1958, seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari bahan semikonduktor. Terciptalah chip yang pertama, meskipun masih dengan segala kekurangan dan kelemahannya. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce, yang bekerja pada Fairchild Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa, meskipun mereka bekerja pada dua tempat yang berbeda. Sejak penemuan pertama sebuah IC, riset banyak dilakukan untuk menyempurnakan sebuah IC.

Beberapa hal yang cukup penting dalam sebuah IC adalah ukuran dan daya listrik yang dibutuhkan sebuah IC untuk berfungsi dengan baik. Saat ini, sebuah IC yang ukurannya sekitar jari kuku manusia, di dalamnya terdapat ratusan juta komponen yang terintegrasi menjadi satu. Gorden Moore, co-founder perusahaan Intel, pada tahun 1965 memperkirakan bahwa jumlah transistor yang terdapat dalam sebuah IC akan bertambah 2 kali setiap 18 bulan sekali. Kecenderungan peningkatan jumlah transistor ini telah terbukti setelah sekian lama dan diperkirakan akan terus berlanjut. Sebagai contoh perkembangan IC, sebuah 64-Mbit DRAM yang pertama kali di pasaran pada tahun 1994, terdiri dari 3 juta transistor. Dan microprocessor Intel Pentium 4 terdiri lebih dari 42 juta transistor dan kira-kira terdapat 281 IC didalamnya. Bahkan berdasar pada International Technology Roadmap for Semiconductor (ITRS), diharapkan akan tersedia sebuah chip yang terdiri dari 3 milyar transistor pada tahun 2008. Umumnya, bahan semikonduktor yang digunakan dalam pembuatan IC, adalah silikon. Beberapa bahan lain pun juga memungkinkan untuk digunakan. Proses pembuatan IC sendiri terdiri dari ratusan step. Meskipun proses pembutan hingga siap untuk digunakan sangatlah rumit, namun keuntungan yang didapat dari fleksibilitas sebuah IC dibandingkan dengan jika tidak menggunakan IC.

Jika ditilik dari sejak penemuan sebuah IC, teknologi IC boleh dibilang masih sangat muda. Belum genap setengah abad dari pertama kali diproduksi, IC telah berperan penting dalam peradaban manusia. Seperti komputer misalnya, yang proses utamanya dikontrol oleh ratusan IC. Komputer merupakan hal penting dalam mendukung perkembangan teknologi lainnya. Sudah sepantasnya kita mengucap syukur kepada Tuhan, yang telah mengizinkan perkembangan teknologi terjadi begitu pesatnya, yang akhirnya membawa kemudahan bagi umat manusia. Bayangkan jika pada waktu itu IC tidak ditemukan. Mungkin perkembangan teknologi tidak akan seperti sekarang ini. Seberapa besarkan ukuran komputer kita jika dibangun tanpa IC?

IC sendiri dipergunakan untuk bermacam-macam piranti, termasuk televisi, telepon seluler, komputer, mesin-mesin industri, serta berbagai perlengkapan audio dan video. IC sering dikelompokkan berdasar jumlah transistor yang dikandungnya:

* SSI (small-scale integration) : chip dengan maksimum 100 komponen elektronik.
* MSI (medium-scale integration) : chip dengan 100 sampai 3.000 komponen elektronik.
* LSI (large-scale integration) : chip dengan 3.000 sampai 100.000 komponen elektronik.
* VLSI (very large-scale integration) : chip dengan 100.000 sampai 1.000.000 komponen elektronik.
* ULSI (ultra large-scale integration) : chip dengan lebih dari 1 juta komponen elektronik.

Share/Bookmark

Mini Software

Sekumpulan software mini untuk keperluan pembelajaran di dunia elektronika yang bisa anda manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan semoga bermanfaat..

WINSCOP

Software Osciloskop ini merupakan mini software yang dapat diinstal di Operating System Windows yang dapat difungsikan sebagai Osciloskop digital layaknya CRO. Osiloskop ini menggunakan soundcard sebagai Analo Digital Converter (ADC) sebagai interface nya dan terdapat analisis osiloskop dan spectrum Analyzer. .

Download disini ...


Electronic Assistant

Program kecil yang dapat diinstal di Operating System dan dirancang untuk melaksanakan kalkulasi-kalkulasi terkait dengan elektronika dasar. induktor transisi, kalkulator kapasitor dan pembagi potensial dan lebih banyak lagi. . . . . . .

download disini ...


Filter_Wiz_Pro_V4


Filter Wiz PRO merupajan mini software yang akan membantu Anda dalam perancangan rangkaian analog aktif yaitu filter aktif diantaranya LPF (Low Pass Filter), HPF (High Pass Filter), Bandpass dan Bandstop. Mini Software ini bisa anda download disini ...


555_Timer_PRO


Nah... kalo 555 Timer PRO yang ini merupakan software bantu yang menyediakan satu wadah mengenai desain, Blok Rangkaian dan informasi mengenai pemakaian timer 555. kalkulasi-kalkulasi timer 555 monostabil, bistabil dan lain-lain. / . . Software 555 timer ini bisa anda download disini ...


Databook V1.30

Nah... kalau yang ini agak lain dengan yang diatas, software ini tetap harus anda instal di OS Windows. Databook V1.30 ini merupakan aplikasi kecil yang dibuat dengan Visual Basic. Databook ini menyediakan berbagai macam datasheet IC digital yang ada dipasaran. File tersebut bisa didownload disini ...


eSketch

Program ini mirip sekali dengan Program Electronic Workbench atau Multisim dan sampai sekarang yang penulis tahu sudah sampai dengan Multisim 8. Tertarik untuk mencobanya silahkan download disini ...



Frequency Analyzer

Menganalisa frekuensi dengan berbantuan komputer yang dipasangi saundcard, alternatif dari suatu perangkat instrumen seperti spectrum anlyzer yang harganya cukup mahal dan sangat diperlukan apabila kita bermain-main dengan frekuensi. Nah filenya bisa anda download disini ...




Pengantar IC (Integrated Circuit)

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil yang mempunyai fungsi tertentu dalam proses kerjanya. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen(individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis.

Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan canggih. Tiap-tiap tipe IC yang diproduksi pabrik mempunyai penggunaan tertentu. IC yang tidak sama tipe dan proses kerjanya dengan IC yang rusak tidak dapat kita pergunakan untuk menggantikannya. IC merupakan sebagian unit pesawat biasanya terbuat dari rangkaian: transistor, resistor, condensator kecil, dan diode. Suatu rangkaian IC biasanya terdiri dari puluhan buah transistor dan resistor serta beberapa diode dan kondensator kecil dirangkaikan menjadi suatu unit proses kerja dengan beberapa kaki terminal sampai puluhan kaki terminal, kemudian dicetak secara vakum udara dengan bahan isolasi seperti gelas atau keramik dalam bentuk tertentu (biasanya IC berbentuk pelat atau papan empat persegi panjang dengan beberapa kaki sampai puluhan kaki sebagai penghubung ke bagian rangkaian elektronik lainnya). Tujuan pembuatan IC oleh pabrik adalah untuk menyederhanakan suatu rangkaian pesawat, untuk mengurangi efek sampingan seperti: cacat suara karena distorsi, rumitnya suatu rangkaian pesawat, dan untuk mengurangi bocornya suatu rangkaian pesawat yang haknya dilindungi undang-undang, sehingga pabrik lainnya tidak mudah meniru barang produksinya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More